Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2022

Pendekatan Humanistik Sebagai Pengakraban Lintas Budaya di Desa Kedungjeruk

Gambar
  Kedungjeruk menjadi destinasi pengalaman studi terbaik bagi saya selama hidup. Kedungjeruk merupakan sebuah desa di kecamatan Mojogedang yang memiliki keberagaman dan keindahan didalamnya. Bagaimana tidak? Selama diri ini berbaur dan mengenal masyarakat sekitar, Kedungjeruk menjadi sebuah desa yang seksi dan elok dari sisi kehidupan perekonomian, kebudayaan, dan sosial masyarakat. Namun sebelum kita menyelami lebih dalam, Kedungjeruk memiliki nilai historical yang cukup filosofis dan mistis. Menurut bapak Sutarso selaku Kepala Dusun Kedungjeruk, Beliau menuturkan bahwa asal mula daerah Kedungjeruk kala itu berasal dari sebuah sungai yang dalam (Kedung = sungai yang dalam) tetapi, di tengah - tengah sungai tersebut ada sebuah pohon jeruk, dan dari situlah nama daerah Kedungjeruk bermula. Kondisi sosial masyarakat dan budaya Kedungjeruk sangatlah beragam. Dimulai dari kalangan masyarakat yang religius hingga komunitas beladiri tradisional yang sangat kental, menjadikan Kedungjeruk begi

Dalam Hitungan Hari

Gambar
  Jumat,22 Juli 2022. Tak terasa dalam kurun waktu 2 hari lagi kami akan meninggalkan desa yang selama hampir sebulan ini menjadi tempat kami belajar, mengabdi, tertawa ria, dan banyak hal lainnya. Cukup mengharu, bagaimana diri saya pribadi akan berpisah dengan lingkungan desa kedung jeruk yang begitu menenangkan dan menghangatkan. Pagi hingga malam ini, saya memandang seluruh sudut pedesaan dengan suara hati yang penuh dengan rasa sedih dalam sukma dengan segala kenangan didalamnya.  Kala hari ini saya terakhir mengajar anak - anak MI, mata saya penuh dengan haru. Selalu dalam hati mengatakan "Tak terasa". Begitupun disaat kami pamit undur diri dengan anak - anak TPQ, selalu merasakan hal yang sama. 1 malam lagi, izinkan saya menenangkan diri dan mencoba mengambil seluruh jiwa desa ini untuk saya simpan sebagai pengalaman yang tak terlupakan. Perasaan yang takkan pernah hilang. Entah diri ini yang cengeng atau apapun itu, dengan ini saya tasbihkan bahwa hati saya ada dalam

Menuju Akhir

Gambar
  Tak terasa waktu begitu cepat berlalu. 30 hari kami disini, rasanya secepat 24 jam. Ada banyak canda dan tawa yang tak kira hitungannya. Memiliki keluarga baru memang tidaklah mudah, namun selalu mengasyikkan untuk kembali belajar sebagai manusia yang harus mempelajari dengan sesamanya.  Hari ini mungkin menjadi hari yang menyenangkan dari sekian kegiatan yang kami lakukan. Sekalipun dirasa pegal, namun melihat rekahan ceria bibir merona ibu ibu yang hangat, membuat rasa lelah menjadi sebuah kebahagiaan yang begitu mengguncang. Senyum ibu adalah momen kehidupan yang tak pernah gagal untuk menghangatkan diri ini dari dinginnya dunia.  Kini, tinggal menghitung hari menuju usai. Selamat dan sukses bagi kami semua sebagai seorang agen perubahan masyarakat yang saat ini hampir purna sesuai jadwal yang ditentukan. Akan tetapi, esensi sebagai manusia dan sebagai seorang pembelajar yang akan selalu mengabdi dan menjadi "abadi" tidak akan pernah usai. Ini adalah permulaan. Tembakan

Bersama Syukur

Gambar
  Tak hentinya diri ini selalu mengucap syukur akan nikmat Tuhan yang tiada tara. Angin yang kami rasakan, udara yang terhirup, sinar yang menerangkan, hal itu semua adalah kunci hidup. Saya adalah bernyawa dari semua mahakarya dengan segala rupa.  Kita hidup dijaman yang tak terbatas. Belenggu dimensi dan waktu adalah samar yang pula membayang. Dinding tebalnya, kini telah runtuh dengan segala riuh suara kedengkian. Maka hanya syukur dan merasa cukup selalu menjadi batas akan hidup yang menghidupi bagi manusia yang sejati.  Kurnia Ibrahim Mahasiswa BKI UIN Raden Mas Said Surakarta 2019 KKN TRANSFORMATIF KERSODHARMA 2022'

Yang Bernama Masyarakat

Gambar
  Sore ini, kami bersinergi dengan warga dusun sukorejo dalam menyukseskan turnamen sepak bola desa dengan pertandingan pembuka antara dusun Sukorejo melawan dusun Jatimulyo. Pertandingan berlangsung penuh pressure yang dilakukan kesebelasan Sukorejo terhadap kesebelasan dusun Jatimulyo. Rasanya saya melihat pertandingan ini layaknya Persis Solo dengan PSIS Semarang yang mana PSIS begitu mendominasi Persis Solo. Jalannya pertandingan antara dusun Sukorejo melawan dusun Jatimulyo diakhiri dengan skor 2 - 0 yang dimenangkan dusun Sukorejo.  Namun dari semua kemeriahan pertandingan pembuka sore tadi, ada sudut pandang indah yang saya lihat dimana guyub rukun masyarakat dusun yang seakan selalu supportif dan totalitas dalam mendukung kegiatan masyarakat. Guyub rukun inilah yang menjadi identitas bangsa Indonesia yang dimotori aliansi bernama masyarakat.  Kurnia Ibrahim Mahasiswa BKI UIN Raden Mas Said Surakarta 2019 KKN TRANSFORMATIF KERSODHARMA 2022'

Tak ada yang tak "Alhamdulillah"

Gambar
  Hidup adalah perjalanan kenikmatan menuju kekal. Aksara yang tertuang dalam panjatan kidung sukma yang tak terbendung oleh ruang dan sekat apapun. Kita adalah boneka dalam benang kusut atas takdir suci Tuhan. Manakala kami menyimpang dari jalan, Tuhan tak akan menutup pintu ampunan. Manakala kami kembali pada pangkuannya, Ia tak akan salah dalam meminta kembali. Semesta alam mengerti bahwa Tuhan berlaku adil dan setara pada nyawa ciptaannya. Tak ada yang tak "Alhamdulillah", semua akan menikmati indahnya perjalanan hidup yang mungkin tak selalu elok untuk dirasakan.  Kurnia Ibrahim Mahasiswa BKI UIN Raden Mas Said Surakarta 2019 KKN TRANSFORMATIF KERSODHARMA 2022

Generasi Pelurus Bangsa

Gambar
  Jika kita bertanya - tanya bangsa ini akan berlabuh dimana? Dan bagaimana cara kita sebagai bangsa yang besar, dalam menghadapi ombak besar globalisasi ? Semua akan tertuju pada seberapa tinggi kualitas penerus bangsa ini bagi kemajuan progresi NKRI. Sebagai seorang mahasiswa, masyarakat millenial dan anak, saya melihat Indonesia adalah bangsa yang "utautu" (Utautu = tidak jelas). Bagaimana tidak? Pada faktanya, para elite selalu membuat kita terheran akan logika yang mereka gunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan. Misalnya, tahun 2016 pemerintah mengeluarkan keputusan tentang suatu hal yang bersifat A. Kemudian, 2019 pemerintah mengeluarkan keputusan baru yaitu B yang dirasa dengan pendekatan humanistik, hal tersebut sangatlah berlawanan dengan realitas. Saya hanya berbicara dalam hati "yo mosok to pekokmen lek gawe produk? " Tutur batin saya. Tidak hanya tentang pemerintah. Didalam kampus pun rasanya selalu ada hal yang tidak logis yang membuat saya hal ters

Hanya Ada Satu Ada

Gambar
 Bilamana fajar menyingsing, yakinlah hanya dzat  "Hanya Ada Satu Ada" yang menjadikannya siang, pula malam. Tuhan dalam kehadiran gelora jiwa asmara manusia ialah sebagai mata air suci yang selalu mengalir tanpa henti. Akal manusia yang selalu berkembang seterusnya, akan mencari makna  tuhan yang paling sebenarnya.  Tak ada yang dua karena satu sudah lebih dari cukup daripada dua yang ada. Beriman adalah menjadi yang percaya dengan dzat yang Maha terpercaya tanpa ada keraguan dalam Sang Hyang Maha Esa Kurnia Ibrahim Mahasiswa BKI UIN Raden Mas Said Surakarta 2019 KKN TRANSFORMATIF KERSODHARMA 2022'

Sabit di Bulan Dzulhijah

Gambar
  Gema takbir berseru mengiringi setiap perjalanan manusia di setiap momentumnya. Hal itu semakin mengingatkan kita pada fase dimana diri kita menjadi seorang pribadi yang begitu tersentuh akan gaungan - gaungan dan  seruan ketenangan batin yang memutih. Tak ada malam yang lebih "mendzikirkan" kita selain malam dengan penuh kemeriahan takbir yang membesar dan menjulang. Kami adalah munafik sebagai hamba. Memerah dan menghitam dengan nanah yang mengucur deras dari sudut badan . Namun, Yang Maha Ampun akan selalu memberi kesempatan pada kami untuk berserah diri, bersuci, selama kaki dan tangan kami bersedia bersimpuh dalam kekuasaan-Nya. Kurnia Ibrahim Mahasiswa BKI UIN Raden Mas Said Surakarta 2019 KKN TRANSFORMATIF KERSODHARMA 2022

Menjadi Hidup

Gambar
 Jiwa adalah rima dalam sajak yang tertulis dengan segenap perasaan tuhan yang maha puitis. Tak selalu sama dalam setiap vokalnya, namun selalu menyentuh dalam sanubari. Manusia merupakan mahakarya paling sempurna tanpa ada cacat dan kurang sedikit pun dalam niatnya. Tetapi, menjadi manusia tidaklah mudah dan menyenangkan dalam setiap kehidupannya. Untuk hidup, manusia tidak hanya bernyawa dan bergerak, namun juga dibutuhkan untuk berkolaborasi dan saling mengisi untuk menjadi "hidup" dan "bernyawa". Manusia yang memiliki " jiwa",tidak hanya kala ia bangun dan terduduk dengan mata terbuka lalu mulai berfikir hari ini kita akan melakukan apa. Akan tetapi, manusia yang memiliki jiwa, ialah ia merasakan bagaimana ia hidup dan warna apa yang akan menghiasi hidupnya. Hidup adalah tentang bagaimana kita menjiwai untuk apa kita hidup dan untuk apa kita diciptakan. 

KKN : Kuliah Kerja Nonton

Gambar
 Semakin lama, seiring berjalannya waktu rasanya, diri ini semakin betah di lingkungan Kedungjeruk. Kami pun disini agaknya sudah mulai "berani" dan tak sungkan mengenai banyak hal tentang apa yang ada di sekitar kita. Termasuk salah satunya adalah fasilitas posko. Posko yang kami huni ini berada di rumah kepala desa Kedungjeruk, di daerah Dusun Sukorejo, Kedungjeruk. Fasilitas posko kami pun terhitung lengkap. Dengan hal itu, saya pun tidak menyia-nyiakan hal yang sudah tersedia di posko. TV menjadi fasilitas yang paling sering kita manfaatkan dan selalu kami manfaatkan. 

Aku Bersama Manusia Lainnya

Gambar
 Seperti biasa, kami sebagai mahasiswa KKN di setiap paginya selalu menikmati udara sejuk desa Kedungjeruk sembari "resik - resik" dan menata jam, kapan diri kita sendiri yang akan "resik - resik" (Mandi) di hari ini. Namun ternyata, tak dinyana teman - teman mengingatkan sebuah wacana "geguyon"  yang terlontar di malam hari lalu tentang jalan - jalan pagi. Momen itu layaknya sebuah genderang perang bagi kami karena disaat itu semua, tanpa "fafifu" langsung sepakat dan bersorak "ayo! ayo!" tanda seluruhnya setuju untuk merealisaskan wacana "guyonan" kemarin malam. Dengan semangat dan keimanan badan untuk bergerak, yang awalnya kita sudah bersiap untuk mandi, akhirnya kami mengurungkan niat untuk mandi dan langsung segera bersiap untuk berpetualang di pagi hari.  Waduk Ndelingan, menjadi destinasi jalan - jalan kita pagi hari ini dan menjadi tempat pertama yang kami kunjungi sebagai objek wisata. Selama perjalanan, kami disuguh