Pendekatan Humanistik Sebagai Pengakraban Lintas Budaya di Desa Kedungjeruk
Kedungjeruk menjadi destinasi pengalaman studi terbaik bagi saya selama hidup. Kedungjeruk merupakan sebuah desa di kecamatan Mojogedang yang memiliki keberagaman dan keindahan didalamnya. Bagaimana tidak? Selama diri ini berbaur dan mengenal masyarakat sekitar, Kedungjeruk menjadi sebuah desa yang seksi dan elok dari sisi kehidupan perekonomian, kebudayaan, dan sosial masyarakat. Namun sebelum kita menyelami lebih dalam, Kedungjeruk memiliki nilai historical yang cukup filosofis dan mistis. Menurut bapak Sutarso selaku Kepala Dusun Kedungjeruk, Beliau menuturkan bahwa asal mula daerah Kedungjeruk kala itu berasal dari sebuah sungai yang dalam (Kedung = sungai yang dalam) tetapi, di tengah - tengah sungai tersebut ada sebuah pohon jeruk, dan dari situlah nama daerah Kedungjeruk bermula.
Kondisi sosial masyarakat dan budaya Kedungjeruk sangatlah beragam. Dimulai dari kalangan masyarakat yang religius hingga komunitas beladiri tradisional yang sangat kental, menjadikan Kedungjeruk begitu eksotis untuk diselami. Dengan situasi sosial yang begitu majemuk, untuk mengurangi resiko gesekan yang kemungkinan terjadi perlu adanya pendekatan humanistik yang dilakukan sebagai usaha adaptasi mahasiswa dengan seluruh masyarakat desa Kedungjeruk. Imajinasi yang dipikirkan dengan usaha ini adalah terciptanya kerukunan antar sesama manusia serta meminimalisir miskomunikasi sosial budaya yang bisa saja terjadi di desa Kedungjeruk.
Pendekatan humanistik merupakan sebuah usaha pendekatan yang berasaskan esensi manusia itu sendiri dalam sebuah area yang positif. Secara singkat, pendekatan humanistik adalah pendekatan interaksi sosial dengan saling memahami antar individu manusia. Dalam teori pendekatan humanistik, terdapat landasan berpikir yang menjelaskan bahwa pendekatan ini dilakukan untuk memahami manusia yang memiliki kapasitas, kepribadian, kreatifitas yang berbeda - beda. Adanya pendekatan ini, diharapkan antar sesama manusia dapat memahami sesamanya dengan nilai - nilai manusiawi yang bisa diimplementasikan.
Setelah mengerti akan pendekatan apa yang sesuai dengan situasi masyarakat desa Kedungjeruk, pendekatan ini diterapkan dengan harapan, para mahasiswa bisa berkontribusi dan bersinergi dengan masyarakat desa Kedungjeruk. Dimulai dari saling tegur sapa hingga berbincang ramah, serta tak lupa rasa hormat untuk menghargai masyarakat, agar masyarakat merasa dirinya dihargai sebagai penduduk setempat.
Kurnia Ibrahim
Mahasiswa BKI UIN Raden Mas Said Surakarta 2019
KKN TRANSFORMATIF KERSODHARMA 2022
Komentar
Posting Komentar